Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri mengeluarkan Surat Perintah Harian Ketua Umum. Surat ini merespon perihal pembakaran bendera PDI Perjuangan oleh oknum peserta aksi unjuk rasa di depan gedung DPR/MPR, Jakarta, Rabu (24/6) kemarin.
“PDI Perjuangan memiliki sejarah panjang dalam memperjuangkan hak demokrasi rakyat, meskipun membawa konsekuensi di kuyo-kuyo, dipecah belah, dan puncaknya penyerangan kantor partai pada 27 Juli 1996,” kata Mega.
Beliau menambahkan, meskipun demikian, PDI Perjuangan akan selalu menempuh jalan hukum dan akan terus mengobarkan elan perjuangan bagi dedikasi partai untuk rakyat, bangsa dan NKRI.
“Atas hal tersebut sebagai Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, saya tegaskan bahwa PDI Perjuangan tidak pernah memiliki keinginan untuk memecah belah bangsa sebab kita adalah pengikut Bung Karno yang menempatkan Pancasila sebagai suluh perjuangan bangsa,” tambahnya.
Terakhir, Megawati menyerukan kepada seluruh kader PDI Perjuangan untuk rapatkan barisan, tempuh jalur hukum dan perkuat persatuan dengan rakyat.
“Tempuhlah jalan hukum, perkuat persatuan dengan rakyat, karena rakyatlah cakrawati partai. Sekali merdeka, tetap merdeka! Bersatu kita teguh, bercerai kita runtuh! Bendera selalu tegak!! Seluruh kader siap,” tutupnya.