Menteri Pertanian Republik Indonesia Syahrul Yasin Limpo melakukan kunjungan ke Jambi, agenda Syahrul adalah melawat ke beberapa pabrik yang salah satunya crumb rubber yang berada di tepi Kota Jambi, PT Djambi Waras Jambi.
Disana, mantan Gubernur Sulawesi Selatan penanggulangan proses pengolahan bahan olah karet petani yang diolah menjadi bahan baku dan siap untuk diekspor ke beberapa negara yang sudah menjalin kerjasama dengan pihak perusahaan, dalam pengelolaannya, Syahrul memerintah kasih kepada Perusahaan Djambi Waras anak perusahaan Kirana Group yang tetap bertahan untuk menjalin kemitraan dengan petani karet ditengah harga karet yang tidak menentu dan mendorong pemerintah bersinergi dengan perusahaan untuk melakukan penanaman kembali terhadap pohon karet petani yang sudah tua dan tidak produktif.
“Komoditi karet adalah komoditi yang terbuka dan terpercaya baru, dan pasarnya pun pasar yang ekspor keseluruh dunia, dan petani nya masih banyak petani yang tidak dikuasai oleh perusahaan pertanian, kalau begitu ini bisa menjadi pilar yang pasti bisa menjadi perekonomian yang baik membantu kita bekerja Dengan baik, saya hadir disini dengan jajaran pemerintah provinsi jambi yaitu Plt. Gubernur Jambi dan Walikota Jambi,” kata Syahrul.
Ia juga menyatakan jika industri karet sudah berjalan dengan baik, tetapi kendalanya karet yang diolah para petani rata-rata berusia 20 tahun keatas. Syahrul juga mendorong pihak perusahaan dan pemerintah untuk melakukan penanaman kembali.
“Hari ini kita melihat industrinya sudah berjalan dengan baik tetapi yang menjadi masalah seperti yang disampaikan oleh salah satu kelompok tani binaan PT Djambi Waras Jambi, usia karet kita rata-rata berusia 20 tahun keatas yang tentunya sudah layak untuk dilakukan penanaman kembali, Maka Itu akan menjadi catatan penting saya bagaimana komoditi karet ini tetap ada dengan mendorong pihak perusahaan atau pemerintah untuk melakukan penanaman kembali terhadap tanaman karet yang sudah layak ditanam, dan penanaman kembali apa yang akan ditanam sembari menunggu tanaman yang sudah dire-planting karena kendaraan masih memakai ban, maka tanaman karet ini masih sangat dibutuhkan,” tutupnya.