Tulisan ini berawal dari sebuah lamunan lelahku, penat oleh rutinitas keseharian merayu tubuhku Untuk berbaring sejenak. Masih di kursi yang sama saat baru ku selesaikan rancangan bisnis yang baru saya garap. Rumahku adalah istanaku juga kantor ku. Hunian sederhana di sudut Kota Jambi yang memang jauh dari bising dan keramaian. Disini kami masih nikmati suara burung tanpa perlu menangkarnya. Bahkan udara segar dari pepohonan yang melintasi pintu yang bebas terbuka.
Ku rebahkan tubuhku di sofa, hingga tak sadar lelah ini mengantarku pada kondisi setengah bermimpi. Mungkin melamun atau halusinasi atau apalah namanya. Yang pasti ini sebuah penglihatan.
Aku tiba tiba seolah berada pada beberapa negara dalam waktu yang bersamaan. Aku ingat ini adalah negara-negara yang pernah aku kunjungi saat masih bekerja di salah satu perusahaan Konstruksi Energi/ MIGAS internasional. China, UAE, Brazil, Australia, Vietnam, India dan beberapa negara lainnya.
Layaknya mimpi aku bernostalgia dengan masa lalu. Aku pernah kesini, bukan wisata ya tapi bekerja. Tetapi satu sisi hati ku penuh tanya bahwa apa yang aku lihat tidak sama dengan masa lalu disaat aku bekerja di sana. Gedung, jenis kendaraan dan cara berpakaian orang pun berbeda. Namun bukan itu yang lebih membuatku penuh tanya. Tapi kotak putih ini. Ada kotak putih bertuliskan “LRD”. Saya pun tak tau apa artinya. Tapi kotak putih ini hampir ada di setiap tempat. Di atap taksi taksi yang berseliweran, di atas dan di samping gedung. Di coffee corner dan dimana saja. Design-nya mencuri perhatianku. Tulisan LRD merah di dasar putih cukup menawan. Kotak beragam ukuran dari yang kecil sampai yang terbesar seukuran kulkas dua pintu pun ada. Waduh, jadi ingat ice haha. Singkat cerita dia ada dimana–mana.
Sesaat setelah kulihat LRD lebih besar lagi, otakku pun seolah otomatis menemukan jawaban atas pertanyaan besar tadi. “Apakah benda putih bertuliskan LRD itu?”
“LITHIUM” ya.. Lithium. Kotak itu adalah sejenis penyimpan daya. Mungkin hari ini kita kenal dengan sebutan power bank yang terbuat dari Lithium. Mobil listrik pun telah menggantikan mobil berbahan bakar fosil. Yang paling menakjubkan ketika benda penyimpan daya ini juga di miliki oleh seluruh rumah dan gedung. Betapa terperanjatnya aku oleh ide gila ini. Bayangkan seluruh kebutuhan energi kita akan bersumber dari power bank ini. Sumbernya bisa beragam. Bisa dari matahari, atau di cas dari listrik rumah kita. Tapi yang pasti dengan adanya alat ini, kita tidak memerlukan pembangkit listrik beroperasi sampai 24 jam seperti saat ini. Kita hanya butuh 40 persen energi listrik dari pembangkit , sedang sisanya 60 persen akan di-supply dari tabungan energi dari power bank tersebut. Itu artinya kita sedang cut 60 persen kebutuhan energi dari yang saat ini kita konsumsi dari PLN.
Belum puas rasanya menyelami sebuah mimpi, akupun sudah terperanjat dari tidurku. Aku tersadar dari penglihatan itu. Namun benakku masih terus bertanya tanya. Dan ke takjubanku pun berlajut dalam posisi sadar mencoba menganalisis apa yang baru saja aku lihat. Bayangkan seluruh rumah ,gedung-gedung bertingkat, mobil dimuka bumi ini. Di seluruh negara akan ada sejenis kotak LRD. Itu artinya Akan di butuhkan Jutaan ton lithium untuk itu. Siapa produsen LRD? Siapa penguasa bahan bakunya?
Ini kemudian menjadi pertanyaan penting. Mengapa begitu penting bagi kita? Karena baterai Lithium terbuat dari kobalt dan Nikel laterite yaitu sejenis material endapan yang bisa di gunakan sebagai bahan baku baterai dan istimewanya nikel ini banyak tertidur nyenyak di perut bumi Indonesia yang tidak di miliki oleh negara lain. Ohhh.. maha baik Tuhan memberi jamrud katulistiwa pada bangsa Indonesia. Indonesia bro.. Negara kita ini yang punya bahan bakunya. Apa iya nggak tambah semangat nih. Semangat dong ha ha.
Nikel Laterite mungkin tidak hanya di indonesia. Tapi ini aset strategis. Negara negara maju yang kebetulan memilikinya akan mengamankan aset strategis mereka dulu. Lalu mencoba mengekplorasi bahan sejenis dari negara lain dengan sangat murah. Mungkin salah satunya Indonesia. Maksud saya di sini, ya mbok diseriusin tuh industri laterites-nya. Jangan diekspor saja. Buatin batre aja sekalian. Kita buat tuh LRD seperti dalam penglihatan saya Ha ha lumayankan? Kita tidak butuh PLN beroperasi 24 jam seperti sekarang ini. Apalagi masih pakai mesin mesin generator berbahan bakar fosil. Nggak perlu habiskan dana besar bangun pembangkit. Teknologi pembuatan Power bank itu tidak perlu teknologi super canggih yang ruwet ruwet. Kita bisa, apalagi bahan bakunya kita yang punya. Nggak kebayang 25 persen saja produk LRD yang saya lihat di mimpi itu buatan Indonesia. Kita bisa jadi negara Super power. Persoalannya hari ini adalah soal political will dan mindset generasi muda. Itu universitas dan institut teknologi monggo dimaksimalkan. Selebihnya ini hanya soal sejauh mana kita menyadarinya dan sevisioner apa kita melihat masa depan? Indonesia ini Negara Kaya bro!! (***)
Penulis adalah Ketua Umum Merpati Connection (MC) Indonesia | Politisi PSI Provinsi Jambi