Dalam rangka perayaan sepekan Hari Tani Nasional di provinsi Jambi, yang sudah dimulai di beberapa kabupaten seperti Tebo dan Tanjung Jabung Timur. Hari ini Senin, (28/9)massa petani dari berbagai daerah datang ke Kota Jambi untuk menyampaikan aspirasi mereka.
Petani yang tergabung dalam organisasi Serikat Petani Indonesia (SPI) memulai aksi mereka di depan kantor Dinas Kehutanan, simpang BI dan ditutup di kantor ATR/BPN jumlah massa yang terpantau di lapangan berjumlah kurang lebih 2000 orang.
Menurut koordinator lapangan (korlap) Yoggy Effendy Sikumbang yang juga Ketua Unum GEMA PETANI Jambi, aksi pada hari ini adalah salah satu bukti bahwasanya pemprov Jambi tidak becus dalam menyelesaikan konflik agraria di Jambi.
“Sudah 60 tahun sejak UUPA ini disahkan tapi belum juga tampak implementasi dari UUPA tersebut, dan ditambah lagi masih banyaknya perampasan tanah petani oleh perusahaan serta petani-petani banyak juga yang diintimidasi, ini menjadi bukti kalau Jambi ini sudah darurat agraria,” kata Yoggy.
Menurut Wiranto Ketua DPK GMNI FISIPOL UNJA, dalam orasinya menyampaikan sejatinya ini adalah perjuangan akar rumput, dan wajib bagi mahasiswa membersamai.
“Perjuangan para petani mempertahankan hak nya dan petani yang menuntut hak nya adalah sebuah bukti kalau petani belum merdeka di negara ini, negara ini agraris namun petani menangis di atasnya,” ujar Wira.
Aksi ditutup dikantor ATR/BPN yang sebelumnya para petani dan mahasiswa melakukan orasi.